ke”takut”an

jumat 18:32 wib

banyak berbagai literatur menyatakan bagaimana meletakan sesungguh ke”takut”an yang semestinya. kita mengerti namun kadang kita juga sering terhanyut untuk menggeser letak ke”takut”an dari tempatnya ke tempat lain yang tidak pada semestinya,  ini adalah awal dimana kita terseret pada suatu kehancuran. tetap meletakan sesuatu yang pada tempatnya adalah jaminan untuk mempermudah sesuatunya di saat kita membutuhkan.  ini adalah jaminan yang mutlak.

mungkin kita pernah mencari sesuatu di rumah kita sendiri begitu sulit pada saat kita membutuhkannya.  bayangkan andai saja kita benar-benar memberi perhatian lebih pada sesuatu yang kita letakkan pada semestinya, maka di saat kita membutuhkan hanya dalam sekejap kita dapat melangkah untuk menemukannya. sederhana memang namun itulah kita.

kebiasaan-kebiasaan seperti juga turut berpengaruh dalam kehidupan pencarian kita. pertanyaannya adalah dimana kita telah meletakkan “sesuatu” yang sangat penting dalam hidup kita ketika kita membutuhkanNya. kita mengerti dimana seharusnya, namun ketika mencarinya – semuanya jadi terasa begitu sulit. tanpam sadar kita telah menimbulkan permasalahan baru untuk menyelesaikan permasalahan yang telah ada. wajar akibatnya bila yang tergambar adalah bentuk-bentuk ketakutan yang akan terjadi bila semuanya tak teratasi. benarkah? maka tak heran bila kitapun sering berkeluh kesah pada segala permasalahan yang tak kunjung terselesaikan. melakukan berbagai usaha telah kita lakukan yang akhirnya malah semakin menghadapi kebuntuan yang seolah tak lagi mampu kita tembus. tembok besar menghalangi kita. tak jarang akhir jalan pintas yang kita anggap dan asumsikan dapat mengatasi segala permasalahan tersebut. mudah dan simple namun bahaya besar yang terus menghantui.  sesungguhnya persoalan sederhananya adalah hanya kita kurang memahami dimana letak sumber penyelesaian masalah tersebut.

akibat dari persoalan sederhana inilah yang akhirnya menggeser letak ketakutan yang semestinya pada hal-hal yang tak pantas untuk di letakan. sesungguhnya ketakutan bukan wilayah kita untuk memikirkan apalagi untuk memecahkannya. jangkauan alam pikir kita terlalu pendek untuk mampu menembus jalan yang begitu panjang milikNya.

pasrah? jelas tidak namun bisa saja benar dalam melakukannya bila kita mengerti bagaimana  meletakan ketakutan tersebut pada letak yang tepat, benar dan akurat. apabila kita benar melakukannya, niscaya segala rintangan yang menghambat jalan kitapun mampu teratasi tanpa kita harus melakukannya sendiri!

Tinggalkan komentar